Uji Kehandalan Produk, Komunitas Mercedes Benz tempuh 500 kilometer dalam Tour De Jateng
Uji Kehandalan Produk, Komunitas Mercedes Benz tempuh 500 kilometer dalam Tour De Jateng |
Uji Kehandalan Produk, Komunitas Mercedes Benz tempuh 500 kilometer dalam Tour De Jateng Posted: 16 Jul 2019 09:17 PM PDT ![]() Saat beramah tamah sambil menunggu pengisian bahan bakar kendaraan mereka dengan Pertamax Turbo. Adin, member MB W204 Indonesia memberikan pengakuan tentang kehandalan Pertamax Turbo, "Saya adalah pengguna dari Marcedez Benz W204 sebelumnya saya tidak menggunakan pertamax turbo dan ternyata begitu saya pakai pertamax turbo tarikannya jauh lebih dahsyat dan lebih efisien" ungkap Adin. Bila Adin, menceritakan tentang pengalamannya pertama kali gunakan Pertamax Turbo, lain halnya dengan Arter yang telah membuktikan Pelumas Fastron selama perjalanan touring kali ini. "Kita pakai fastron selama touring ini dari Jakarta sampai Semarang,Jogja, dan Solo pakai ini, ternyata mesin kita oke banget terus nggak overheat, tarikan juga oke so.. thank you banget fastron udah support kita" ungkap Arter, member Marcedez Benz W2O4 Indonesia. Fastron sendiri merupakan pelumas yang secara kualitas telah diakui oleh pabrikan-pabrikan kendaraan (OEM-Original Equipment Manufacturer) di Eropa dan Amerika, salah satunya adalah Mercedes Benz. Dengan teknologi Nano Guard, Fastron mampu menjangkau celah paling sempit sehingga bisa membersihkan dan mendinginkan mesin dengan sempurna. Touring bertajuk Tour De Jateng 2019 ini dimulai dari beberapa titik, chapter Jakarta dan Chapter Surabaya dengan tujuan akhir di Yogyakarta. "kami mengucapkan terima kasih kepada Pertamina yang telah mensupport kegiatan Marcedez-Benz W204 Club Indonesia dalam kegiatan touring kuliner kultur Tour The Java 2019" ujar Angga, Sekjend Marcedes Benz Club Indonesia Tidak hanya mengisi bahan bakar, bincang-bincang kali itu juga diisi dengan pemberian sosialisasi tentang penggunaan aplikasi dompet elektronik, Link Aja untuk pembelian BBM di SPBU. Bagi Angga dan komunitasnya, Pembayaran di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) kini jauh lebih mudah. Bila biasanya ia harus merogoh kantong atau dompet untuk menyiapkan uang pembayaran bahan bakar minyak (BBM), kini cukup dengan membawa handphone. Menurut dia, kini ia tak lagi harus repot menyiapkan uang kecil di dompet untuk pembelian bensin. Aplikasi Link Aja sebagai dompet elektronik baru yang disediakan oleh BUMN ini. Platform pembayaran nontunai atau yang beken disebut fintech ini bisa dimanfaatkan untuk menyelesaikan pembayaran BBM di berbagai SPBU Pertamina di Indonesia. Caranya pun terbilang mudah. Cukup scan barcode di aplikasi link aja di Handphonemu, lalu masukkan nominal pembelian BBM dan saldo di dompet elektronikmu akan berkurang dengan sendirinya. "Setelah petugas bantu sebutkan nominal transaksi, saya snap QR Codenya dan saya dikasih bukti pembayarannya. Praktis. Enggak perlu lagi bawa-bawa kartu debit," kata Angga. (Pertamina) |
Jamsaton Nababan Ungkap Proyek Jambaran-Tiung Biru Capai Kinerja Progresif di Q2 2019 Posted: 16 Jul 2019 08:01 PM PDT ![]() "Percepatan progres konstruksi ini merupakan bentuk komitmen PEPC untuk selalu progresif dalam rangka mengoptimalkan produksi cadangan migas nasional. Saat ini pengerjaan proyek masih on schedule dan kami harapkan progress konstruksi GPF akan bertambah maju sesuai dengan S-Curve yang telah disepakati antara PEPC dengan konsorsium RJJ selaku pelaksana pekerjaan," jelas Direktur Utama PEPC, Jamsaton Nababan. Lebih lanjut Jamsaton menyatakan bahwa percepatan konstruksi GPF merupakan bagian krusial dari manajemen proyek. GPF adalah fasilitas yang berfungsi memproduksi gas dari Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru dengan produksi rata-rata raw gas sebesar 315 MMSCFD dan target gas onstream / komersil pada 2021 dengan sales gas sebesar 192 MMSCFD. GPF yang akan dibangun menggunakan teknologi dan dirancang guna mendapatkan kehandalan operasi dan ramah lingkungan untuk berproduksi selama 25 tahun. Selain konstruksi, di tahun ini PEPC telah melakukan milestones dalam pengerjaan pengeboran. "Untuk mendukung target produksi onstream JTB di tahun 2021, PEPC akan melakukan pengeboran 6 buah sumur secara bertahap, diantaranya 4 sumur yang terletak di Wellpad Jambaran East dan 2 di Wellpad Jambaran Central. Tahapan drilling ditargetkan selesai di Q1 Tahun 2021 untuk mendukung target onstream GPF di Q2 Tahun 2021," ujar Nababan. Saat ini, PEPC tengah melakukan kegiatan rig move yang akan dilanjutkan dengan inspeksi kelengkapan peralatan rig, dan memastikan bahwa semua peralatan yang dibutuhkan untuk kesiapan pengeboran telah tersedia. Selain itu PEPC telah menunjukkan performa dan komitmennya untuk mengawal kelancaran proses drilling proyek Jambaran-Tiung Biru. "Fokus kami adalah mengejar dan mempercepat key indicators dalam mengoptimalkan skedul pengeboran sebelum tajak sumur tahun ini," jelas Jamsaton. Dari aspek HSSE, PEPC memastikan seluruh operasionalnya dilaksanakan dengan prudent dan sesuai kaidah operational excellence, berwawasan lingkungan dengan menerapkan standar tinggi terhadap aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL). Per bulan Juni tahun 2019 ini, Total Recordable Injury Rate (TRIR) berada jauh di bawah toleransi, "0" , dan selama tahun 2019 telah tercapai 2,2 juta jam kerja aman untuk proyek JTB. Tak hanya progres konstruksi dan drilling, dalam skema project financing PEPC telah berhasil menuntaskan Financial Close untuk pendanaan Proyek JTB yang melibatkan 8 international lenders dan 4 lenders nasional, dengan nilai pendanaan sebesar 1,85 milyar US Dollar. "Ini merupakan project financing pertama di lingkungan Anak Perusahaan Hulu Pertamina, dimana PEPC memiliki misi mengelola sektor hulu migas sekaligus meningkatkan keekonomian proyek dan memaksimalkan nilai bagi pemegang saham," tandas Jamsaton. Hal tersebut mengukuhkan peran PEPC sebagai pengelola aset hulu Pertamina yang dikelola dengan standar kelas dunia dan cukup bankable di mata institusi keuangan internasional. Proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang dikelola oleh PEPC merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dan telah ditetapkan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP). Proyek dengan kapasitas produksi sales gas sebesar 192 MMSCFD tersebut nantinya akan dialirkan melalui Pipa transmisi Gresik-Semarang. Dengan cadangan gas JTB sebesar 2,5 triliun kaki kubik (TCF), JTB diharapkan dapat memberikan multiplier effect, khususnya untuk mengatasi defisit pasokan gas di Jawa Tengah dan Jawa Timur. (Pertamina) |
You are subscribed to email updates from #Lelemuku. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google, 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |