Klemen Tinal Ungkap Perpanjang Tanggap Darurat Selama 28 Hari di Provinsi Papua

Klemen Tinal Ungkap Perpanjang Tanggap Darurat Selama 28 Hari di Provinsi Papua


Klemen Tinal Ungkap Perpanjang Tanggap Darurat Selama 28 Hari di Provinsi Papua

Posted: 05 May 2020 07:32 PM PDT

Klemen Tinal Ungkap Perpanjang Tanggap Darurat Selama 28 Hari di Provinsi PapuaJAYAPURA, LELEMUKU.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua kembali memperpanjang status tanggap darurat selama 28 hari mulai dari tanggal 7 Mei 2020 hingga 4 Juni 2020.

Keputusan perpanjangan status tanggap darurat tersebut, sebagaimana surat pernyataan yang ditandatangani Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) serta sejumlah Kepala Daerah, Selasa (5/5/2020), di Gedung Negara Dok V Atas, Jayapura.

"Pada hari ini Selasa, 5 Mei 2020, yang bertanda tangan dibawah ini, saya Klemen Tinal selaku Wakil Gubernur Papua, mewakili Gubernur Papua, dengam ini menyatakan memperpanjang status tanggap darurat pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di Provinsi Papua selama 28 hari".

"Atau dua kali masa inkubasi Covid-19, terhitung mulai tanggal 7 Mei hingga 4 Juni 2020. Mengingat masa tanggap darurat sebelumnya berakhir pada 6 Mei 2020 serta secara epidemiologi, kasus Covid-19 di Papua masih tinggi," terang Wagub Klemen dihadapan pers dan seluruh tamu undangan.

Wagub berharap dengan diperpanjangnya masa tanggap darurat itu, seluruh poin dalam surat pernyataan agar dapat ditindaklanjuti serta dilaksanakan.

Dengan begitu, diharapkan upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona, bisa berjalan lebih maksimal, terarah dan tepat sasaran.

"Terutama untuk lima kabupaten dan kota yang memiliki jumlah kasus tinggi seperti Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, Kabupaten Nabire dan  Keerom. Agar bisa sejalan dengan Pemprov Papua dalam penanganan dan penanggulangan virus corona," harap ia.

Diketahui, sampai dengan Senin (4/5/2020), tak ada penambahan jumlah kasus positif virus corona di Provinsi Papua, sehingga jumlahnya tetap 240.

Dimana dari 240 kasus tersebut, 173 pasien masih dalam perawatan, 60 pasien telah dinyatakan sembuh dan tujuh orang meninggal.

Sementara jumlah orang dalam pemantauan (ODP) 2.366 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 338 orang.

Satbrimob Polda Banten, Evakuasi Warga Terdampak Banjir Cilegon*

Posted: 05 May 2020 09:02 AM PDT

CILEGON, LELEMUKU.COM - Banjir menggenangi beberapa Kecamatan di wilayah Cilegon yang di antaranya Kecamatan Grogol dan Kecamatan Jombang akibat hujan deras yang terjadi pada Senin (4/5/2020) kemarin

Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Banten AKBP Dwi Yanto Nugroho  mengatakan pihaknya telah menurunkan  puluhan Personel dari tim SAR untuk mengevakuasi korban banjir di wilayah tersebut.

"Kekuatan 15 personel dipimpin oleh Danyon B Pelopor Kompol Septiono mengevakuasi warga yang terdampak banjir di Kelurahan Kota Sari, Kelurahan Grogol Kecamatan Grogol dan kawasan perumahan Metro Cilegon Villa Kecamatan Jombang" ujar Dwi Yanto Nugroho kepada wartawan saat berada di lokasi banjir, Selasa (5/5/2020)

Dilokasi yang sama Kabid Humas Polda Banten Kombes Edy Sumardi menambahkan bahwa Kepolisian Polda Banten dan jajarannya telah di siagakan dan di kerahkan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak akibat musibah banjir yang terjadi saat ini

"Ya, kami pihak Kepolisian bersama TNI, Pemda Kota Cilegon dan instansi terkait  mendirikan posko te
rpadu dan menggelar dapur umum serta membantu mengevakuasi warga" ungkapnya

Lanjut Edy Sumardi, kesiapsiagaan personel dalam mengevakuasi warga yang terdampak banjir bertujuan untuk mengantisipasi adanya korban jiwa sekaligus mewujudkan rasa aman atas hadirnya kepolisian bersama TNI di tengah-tengah masyarakat.

"Polri dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat senantiasa mengacu kepada keselamatan rakyat sebagai hukum tertinggi (Salus Populi Suprema Lex Esto)" tutup Edy Sumardi. (HumasPoldaBanten)

Falerius Alwer Minta Pemkab Tanimbar Bantu Masyarakat Korban Banjir di Kormomolin

Posted: 05 May 2020 08:02 AM PDT

Falerius Alwer Minta Pemkab Tanimbar Bantu Masyarakat Korban Banjir di KormomolinALUSI BATJAS, LELEMUKU.COM – Sekretaris Desa (Sekdes) Alusi Batjas di Kecamatan Kormomolin, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku meminta Pemerintah Daerah (Pemkab) setempat untuk membantu 638 jiwa penduduk desa yang menjadi korban banjir  pada Selasa (05/05/2020).

"Kami mau pemerintah membantu kami kami dengan sembako, mengantisipasi bencana dengan membuat talud penahan banjir serta perumahan masyarakat yang menjadi korban banjir," pinta dia kepada awak media di Desa tersebut pada (05/05/2020).

Falerius Alwer Minta Pemkab Tanimbar Bantu Masyarakat Korban Banjir di KormomolinAlwer menceritakan kejadian yang membuat seluruh warga desa menjadi panik itu diawali pada pukul 11.00 WIT dimana terjadi hujan deras mengguyur sebagian besar wilayah Tanimbar, termasuk desa Alusi yang membuat air dari kali meluap dan langsung membanjiri dengan lokasi paling dalam setinggi pinggang orang dewasa.

Selanjutnya Pemerintah Desa (Pemdes) menenangkan masyarakat desa dan mengajak para orang dewasa agar menyelamatkan anak-anak, surat-surat berharga dan diri masing-masing.

Falerius Alwer Minta Pemkab Tanimbar Bantu Masyarakat Korban Banjir di KormomolinSetelah itu tepat pukul 13.00 WIT hujan pun mulai reda sehingga masyarakat bisa kembali membereskan rumah. 

"Jam 11 siang itu masyarakat sudah lari kesana-kemari karena takut dan panik, karena kami harus menggunakan tali untuk menyebrang. Apa mau dikata kalau dibandingkan dengan tenaga alam pasti kita kalah saja. Puji Tuhan kejadian ini terjadi pada siang hari sehingga tidak ada korban jiwa dan korban luka-luka. 2 bangunan rusak berat, 3 rusak ringan, 1 pagar beton yang panjangnya 3 meter rubuh, 1 ekor hewan ternak mati dan hasil kebun masyarakat menjadi gagal," ungkapnya.
Falerius Alwer Minta Pemkab Tanimbar Bantu Masyarakat Korban Banjir di Kormomolin
Hal serupa juga terjadi di Desa Lorwembun yang mengakibatkan beberapa gedung retak-retak sehingga masyarakat pun harus mengungsi di gedung gereja dan sekolah setempat. (Laura Sobuber)